![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAhfNmq2-eU_whQhC__KRWJ88d6RGk9CvOhyCRuYmAMCrl9ZmMobUhoUgyQ-xJ05fpsUz6bDzpSEuhjAPZV8OO8xVY3iCxICMXpCPfF5H3ePFeB1NfMh8H5Cvur6VoFK_SmF-t96kkVxty/s320/A-262.jpg)
INILAH.COM, Jakarta. PKS mengecam kinerja Departemen Agama yang melalikan nasib jemaah haji. Kisruh transportasi bus jamaah asal Indonesia di Saudi Arabia adalah salah satu buktinya. Karenanya Depag harus segera mengkaji ulang soal plafon pondokan jamaah haji Indonesia.
Anggota Fraksi PKS di Komisi VIII DPR, DH Al Yusni, mengatakan selama ini Depag selalu berkilah untuk mendapatkan pondokan yang lebih dekat plafonnya jauh dari (plafon) jamaah negara lain, yaitu sekitar 2.000 riyal, lebih kecil dari negara lain.
"Jadinya kita sekarang rata-rata jauhnya (pondokan) 10 km. Imbasnya lokasi pondokan jamaah jauh dari Masjidil Haram," katanya kepada INILAH.COM, Jakarta, Minggu (30/11) malam.
Dengan kenaikan plafon pondokan itu, lanjut Al Yusni, jamaah haji dipastikan akan memaklumi. Asal, kenaikan itu dilakukan dengan terbuka.
"Kalau transparan saya kira jamaah akan memahaminya. Jangan sampai menekan biaya tapi kenyamanan dikorbankan," ujar Al Yusni.
Alasan untuk menaikkan plafon pondokan, tambah pria asli Betawi ini, karena pelaksanaan haji pada 6 hingga 12 Desember 2008 merupakan puncak kepadatan.
"Pada hari-hari itu bus dipastikan tidak akan efektif. Pasti akan sia-sia saja kita banyak menyewa bus," kata Anggota Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1430 H/ 2009 mendatang.
Al Yusni mengingatkan, Depag harus memperhatikan sisa waktu haji ke depan agar bisa efektif. Sebab, selama ini jumlah bus berjumlah 620 dibandingkan dengan petugas haji yang berkisar 200.
"Ini pasti akan menimbulkan masalah besar. Ini merupakan jumlah bus terbanyak dalam sejarah perhajian Indonesia. Tapi tampaknya Depag belum siap. Nah mumpung masih ada sisa haji cukup banyak, sekarang saatnyalah Depag memikirkan jalan solusinya," pinta dia. [jib]
http://smsplus.blogspot.com/2008/11/haji-terbengkalai-pks-kecam-depag.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar